jpnn.com, NGAWI - Warga pingiran hutan jati di perbatasan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Blora Jawa Tengah sedang krisis air bersih.
Sumur banyak mengering, warga hanya bisa mengandalkan mata air di kaki perbukitan untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Peristiwa tersebut terjadi Desa Papungan Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi, saat kemarau mulai memasuki puncaknya. Setiap sore, warga desa beramai-ramai mencari air bersih.
Dengan membawa berbagai jenis wadah air, mereka menuju sendang di kaki perbukitan.
Dasmi, warga Desa Papungan, mengatakan sejak satu bulan terakhir, mata air tua menjadi tumpuan warga mendapatkan air bersih.
"Setiap hari harus rela bolak balik untuk mengisi persediaan air bersih dalam rumah," jelas Dasmi.
Ironisnya kapasitas mata air tersebut terbatas, jika airnya diambil terus menerus juga bisa mengering.
Kondisi tersebut sering terjadi saat September dan membuat warga rela mengantre lama atau mencari air bersih ke lokasi lebih jauh.
-
Jumat, 24 Agustus 2018
Ini Adegan Tersulit Laura Teux di Film Sesat -
Jumat, 24 Agustus 2018
Jusuf Kalla: Pengkritik Suara Masjid Tidak Seharusnya Dipidana -
Jumat, 24 Agustus 2018
Priliy Pakai Anting 11 ribu? -
Jumat, 24 Agustus 2018
Jokowi : Kasus Kebakaran Hutan Turun 85 Persen -
Jumat, 24 Agustus 2018
Main di Film 'SESAT', Endy Arfian Akui Capek Banget -
Jumat, 24 Agustus 2018
Presiden Tanda Tangani Inpres Penanganan Bencana Gempa Lombok -
Kamis, 23 Agustus 2018
Dihujat Haters soal lip sync, ini Klarifikasi Via Vallen -
Kamis, 23 Agustus 2018
Suporter Tetap Setia Dukung Anthony Sinisuka Ginting
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Krisis Air Bersih, Warga Harus Jalan Jauh ke Bukit"
Post a Comment