Jakarta: Film Aruna & Lidahnya telah ditayangkan perdana secara terbatas bagi sejumlah awak media serta pemain dan kru. Dian Sastrowardoyo, pemeran tokoh utama Aruna, menilai bahwa film semacam ini masih terhitung jarang dalam lanskap perfilman Indonesia.
"Belum terlalu banyak film-film yang menceritakan detail dinamika antara empat orang karakter dengan cara rileks. Biasanya kita disuguhkan hal-hal yang terlalu dramatis sekalian atau penuh ketakutan. Film ini justru sesuatu yang jarang di Indonesia," kata Dian usai penayangan Aruna di XXI Plaza Indonesia Jakarta, Kamis, 20 September 2018.
Dian menyebut film ini punya banyak hal yang diceritakan. Namun dirinya bisa dengan mudah terhubung dengan konflik dan dialog para tokoh. Dalam pertemanan sehari-hari, selalu ada perbedaan mengenai banyak hal."Kadang kita bisa beda banget dengan teman kita, berbeda pendapat, berbeda profesi, berbeda kesukaaan, berbeda opini – ada yang percaya sains banget, yang satu percaya agama banget, dan perbedaan itu sesuatu yang enggak mungkin enggak kita hadapi di dunia," ungkap Dian.
"Film ini menawarkan cara berbeda buat kita, untuk menghadapi perbedaan dalam cara yang rileks, sambil makan, di mana perbedaan itu diterima sebagai sesuatu yang lumrah," lanjutnya.
Nicholas Saputra, lawan main Dian pemeran tokoh Bono, mengaku baru pertama kali menonton film ini. Dia memberi sorotan khusus kepada hal-hal kecil dan rinci dalam film ini.
"Saya barusan nonton film ini pertama kali dan saya suka," kata Nicho dalam kesempatan sama. "Ada banyak hal kecil untuk mengupas perasaan terkecil yang biasa kita miliki, dan itu biasanya jarang dihadirkan dalam film. Jadi film ini berusaha mendekatkan penonton dengan perasaan kecil itu."
Oka Antara, pemeran Farish rekan kerja Aruna, menyebut keempat tokoh di film berbagi situasi hidup yang sama.
"Aruna ini adalah film dengan tema berbeda dari segi penonton, karena ini cerita tentang tokoh-tokoh yang sudah bekerja, tetapi masih singel. Lalu tentang persahabatan yang dikupas sambil mereka melakukan pekerjaan dan menemukan cinta di dalam perjalanan," ujar Oka.
Hannah Al Rashid, pemeran Nad sang penulis buku kuliner, mengaku sudah menonton film ini dua kali. Pada kesempatan kedua, dia menemukan lapisan cerita berbeda dengan yang pertama.
"Film ini bisa ditonton berulang kali dan setiap kali menonton, kita akan paham satu lapisan lagi dari film ini. Benar kata Dian, kadang di film Indonesia, kita sebagai pemain kalau baca naskah, kadang melihat sesuatu yang sayangnya, dialognya enggak terlalu penting. Film ini menawarkan sesuatu yang sangat realistis, sesederhana mungkin, enggak ada drama yang over the top," kata Hannah.
"Hal yang saya apresiasi dari film ini adalah lirikan mata yang kecil, yang sebenarnya bermakna banget. Lirikan-lirikan yang bicara lebih keras ketimbang kata-kata. Semua subtlety di film ini kena banget," imbuhnya.
Film ini adalah adaptasi bebas atas novel berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak. Edwin menjadi sutradara dengan naskah tulisan Titien Wattimena. Film ini diproduksi Palari Films bersama Go-Studio, CJ Entertainment, BASE Entertainment, dan Ideosource dengan produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia. Ini menjadi film kedua Palari setelah Posesif.
Aruna & Lidahnya dijadwalkan tayang di bioskop pada 27 September 2018.
(ELG)
http://hiburan.metrotvnews.com/film/4KZ4WjJb-begini-komentar-empat-pemain-setelah-nonton-aruna-lidahnyaBagikan Berita Ini
0 Response to " Begini Komentar Empat Pemain Setelah Nonton Aruna & Lidahnya "
Post a Comment