Eros Djarot akan Penuhi Permintaan Debby Nasution yang Pernah Ditolaknya

Depok: Eros Djarot dan mendiang Debby Nasution pernah berkolaborasi dalam proyek album musik Barong's Band rilisan 1976. Belakangan, ada rencana album tersebut digarap ulang dan Eros diminta Debby untuk menyanyi. Namun, Eros menolak.

"Dia minta saya menyanyi, tetapi saya enggak mau. Nah itu saja ribut-ributnya," kata Eros usai melayat ke pemakaman Debby di TPU Pasir Putih, Depok, Minggu, 16 September 2018.

Kini, Eros berubah pikiran. Kepada Medcom.id dan sejumlah wartawan, dia mengaku akan ikut mengerjakan ulang dan bernyanyi untuk sejumlah nomor lagu. Sedikitnya empat judul, yang dikerjakan Eros bersama Debby, akan digarap ulang,

"Saya sudah bilang ke anaknya, nanti saya akan lakukan itu," kata Eros.

"Album di Barong's Band. Ada empat lagu yang sama-sama," imbuhnya.

Selain membahas rencana proyek musik, Eros juga menegaskan karya istimewa lain dari Debby. Debby ikut mengerjakan album soundtrack Badai Pasti Berlalu (1977) arahan Eros. Dia menjadi pemain kibor dan sekaligus menulis empat dari 13 lagu, meliputi Semusim, Khayalku, Angin Malam, dan Cintaku.

Eros menyebut bahwa Yockie mengubah aransemen lagu-lagu di album tersebut, kecuali empat lagu ciptaan Debby. Bagi Eros, ini adalah salah satu tanda kejeniusan musik Debby, yang waktu itu berusia 20 tahun.

"Banyak orang enggak paham. Selain empat lagu itu, Yockie yang mengaransemen, tetapi kalau Semusim, Khayalku, Angin Malam, dan Cinta – kalau Cintaku itu separuh-separuh lah, tetapi tiga lain itu Debby," tuturnya.

Debby meninggal karena serangan jantung usai memberi ceramah agama di Masjid Al-Ikhlas Cipete Selatan, Cilandak. Dia segera dilarikan ke RS Mitra Setia, tetapi nyawanya tak tertolong. Debby meninggal dalam usia 62 tahun.

(DEV)

Let's block ads! (Why?)